Minggu, 10 Januari 2021

Struktur Kepribadian Menurut Eysenck Dan Jung



Eysenck dan Jung adalah dua tokoh yang mengklasifikasikan kepribadian berdasarkan struktur yang dapat diamati, keduanya menggali kepribadian sehingga Bro-Sis Persepsiers dapat memahaminya dengan mudah. 

Eysenck berpendapat bahwa kepribadian tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-disposisi yang terorganisasi dalam susunan hierarkis berdasarkan atas keumuman dan kepentingannya. Diurut dari yang paling tinggi dan paling mencakup ke paling rendah dan paling umum, serta isinya masing- masing adalah sebagai berikut:


- Spesific response, yaitu tindakan atau respon yang terjadi pada suatu keadaan atau kejadian tertentu, jadi khusus sekali.

- Habitual response, mempunyai corak yang lebih umum daripada spesific response, yaitu respon-respon yang berulang-ulang terjadi jika individu menghadapi kondisi atau situasi yang sejenis.

- Trait, yaitu sementara habitual response yang paling berhubungan satu sama lain yang cenderung ada pada individu tertentu.

- Type, yaitu organisasi di dalam individu yang lebih umum, yang lebih mencakup lagi. 


Berbeda menurut C.G. Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu sama lainnya.

Struktur psyche menurut Jung terdiri dari:

- Ego

Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.

- Personal Unconscious (Ketidaksadaran Personal)

Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalaman- pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.

Kompleks adalah kelompok yang terorganisir dari perasaan, pikiran dan ingatan-ingatan yang ada dalam personal unconscious. Setiap kompleks memilki inti yang menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan tematik, semakin kuat daya tarik inti semakin besar pula pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Kepribadian dengan kompleks tertentu akan didominasi oleh ide, perasaan dan persepsi yang dikandung oleh kompleks itu.

Collective Unconscious (Ketidaksadaran Kolektif)

Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran- gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi terentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri.

Archetype yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang, adalah:

1. Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.

2. Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetype sifat kewanitaan/feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat kelelakian/maskulin pada perempuan.

3. Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang lebih tinggi.

4. Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-actualization, merupakan tujuan hidup yang terus- menerus diperjuangkan manusia tetapi jarang tercapai.

Berdasarkan paparan teori dari kedua tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa struktur kepribadian C.G Jung adalah ego, ketidaksadaran personal, dan ketidaksadaran kolektif. Sementara H.J. Eysenck menyebutkan bahwa struktur kepribadian terbagi menjadi empat, yaitu specific response, habitual response, trait dan type.

0 Comments:

Posting Komentar