Rata-rata karakteristik pribadi yang ada dari pelaku persepsi kebanyakan merupakan sikap, motif, minat, kepentingan, pengharapan, serta pengalaman dari masa lalu yang lebih relevan mempengaruhi sebuah persepsi. Objek tersebut dapat berupa benda, orang, ataupun peristiwa. Sedangkan sifat sebuah objek dapat berpengaruh pada persepsi dari orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks dari objek yang mana meliputi hal-hal di lingkungan sekitar serta waktu.
- Menurut Gibson, persepsi merupakan proses kognitif yang mana digunakan oleh seseorang untuk dapat menafsirkan serta memahami dunia yang ada di sekitarnya terhadap sebuah objek. Gibson juga menjelaskan jika proses pemberian makna terhadap lingkungan yang dilakukan oleh individu. Oleh sebab itu, setiap orang akan memberikan definisi yang berbeda satu sama lainnya meskipun objeknya adalah sama. Cara individu dalam melihat sebuah situasi akan lebih penting dibandingkan dengan situasi itu sendiri.
- Menurut Kotler, Persepsi merupakan proses yang mana seseorang tersebut menyeleksi, mengatur serta menginterpretasikan informasi-informasi yang masuk untuk menciptakan gambaran dari keseluruhan yang memiliki arti.
- Menurut Young, persepsi merupakan sebuah aktivitas berupa mengindra, mengintegrasikan, serta memberikan penilaian pada objek-objek fisik ataupun sosial. Penginderaan tersebut biasanya tergantung dari stimulus fisik dan sosial yang berada di dalam lingkungannya. Sensor dari lingkungan inilah yang akan diolah bersama sama dengan hal lainnya yang sudah dipelajari sebelumnya, baik berupa harapan, nilai, ingatan, sikap dan lainnya.
- Menurut Wagner dan Hollenbeck, persepsi adalah sebuah proses yang mana seseorang tersebut dapat memilih, mengelola, menyimpan, serta menginterpretasikan informasi-informasi yang telah dikumpulkan melalui kelima indera yang dimiliki manusia.
Sebenarnya masih ada banyak pendapat dari tokoh lainnya selain yang saya cantumkan di atas, namun kita cukupkan saja, ya. Saya simpulkan dengan sederhana bahwa persepsi merupakan penilaian atau kesan terhadap suatu obyek. Tiap-tiap manusia bisa berbeda persepsi satu dengan lainnya, faktornya perbedaan itu bisa saja karena latar belakang pendidikan-sosial-budaya d.l.l.
Alasan saya memberikan nama blog ini "DiPERSEPSI" berarti saya hanya mencoba mempersepsikan dunia dengan sudut saya sendiri hahaha.. Ndak penting juga sih sebenarnya minta pendapat saya, namun karena Allah SWT sudah memberikan kehendak bebas atas manusia jadi bolehkan ya saya pergunakan kehendak bebas tersebut untuk blogging ini salah satunya hehe..
Silahkan jika ada dari pembaca budiman yang berkenaan berdiskusi, atau demi materi postingan berikutnya, atau apapun itu, sepanjang saling menghargai bisa anda menulisnya di kolom komentar dan tinggalkan email agar dapat saya hubungi, kali saja kita dapat berkolaborasi di masa mendatang.
Terima kasih, walaupun postingan pertama ini ndak penting, setidaknya ini adalah awal kembali menulis. Sekali lagi, terima kasih..
Keren
BalasHapusWah.. berlebihan ini :))
Hapus